Andongonline | Gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina resmi dilakukan (16/1). Menanggapi hal ini, Ketua Harian Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia sekaligus pengamat muda Timur Tengah, Nata Sutisna menyampaikan pernyataan sikap IDE Indonesia sebagai berikut.
1. Gencatan senjata adalah langkah awal dalam perjuangan panjang untuk mewujudkan keadilan dan kemerdekaan bagi Palestina.
2. Mengacu pada semangat konstitusi, IDE Indonesia menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
3. IDE Indonesia meminta pemerintah untuk terus berupaya melalui langkah-langkah diplomasi politik agar perang segera dihentikan dan perdamaian yang berkeadilan dapat tercapai.
4. IDE Indonesia mendorong pemerintah untuk terus memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional, sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan sebagai bentuk solidaritas bangsa.
5. IDE Indonesia berkomitmen untuk memberdayakan warga Palestina di Indonesia atau di manapun mereka berada dengan mendukung pemenuhan hak-hak dasar mereka, termasuk akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.
Nata yang juga alumni kampus ternama di Tunisia, Afrika Utara itu menegaskan bahwa perjuangan melawan penjajahan merupakan spirit para pendiri bangsa yang harus terus diteruskan.
“Perjuangan melawan berbagai penindasan dan penjajahan merupakan warisan para pendiri bangsa kita yang harus diteruskan. Bersama IDE Indonesia, kita hidupkan spirit itu, terutama untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina,” tegasnya.