Jakarta — Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, di Kantor Kementerian BUMN pada Selasa (5/11/2024). Pertemuan ini membahas strategi percepatan program swasembada pangan nasional, sebuah program prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Erick Thohir menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kementerian BUMN, perusahaan BUMN, dan Badan Gizi Nasional. “Saya mendukung sinergi antara Kementerian BUMN dan Badan Gizi Nasional untuk mempercepat program swasembada pangan,” ujar Erick.
Salah satu inisiatif yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pendirian Satuan Pelayanan Gizi (SP), yang dirancang untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Erick menjelaskan bahwa inisiatif ini membutuhkan investasi sekitar Rp 3 hingga Rp 5 miliar, yang bersumber dari APBN.
SP nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan BUMN dan didukung oleh instansi lain, seperti TNI, serta mendapat kontribusi dari BUMDes dan pihak swasta. Biaya operasional SP diperkirakan rata-rata mencapai Rp 11 miliar per tahun, tergantung pada lokasi, biaya pangan, dan logistik di tiap wilayah.
Program ini menargetkan sekitar 3,000 peserta, yang akan menerima makanan bergizi gratis sekali sehari atau lima kali seminggu, mulai Senin hingga Jumat.
Erick menekankan bahwa peran BUMN sangat penting dalam membangun ekosistem terintegrasi untuk mendukung operasional SP. Menurutnya, sinergi antara Kementerian BUMN, perusahaan BUMN, dan Badan Gizi Nasional menjadi kunci untuk mencapai target swasembada pangan nasional.
Ariesto Pramitho Ajie