Indonesia dan Korea Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hingga Kolaborasi di Forum Regional dan Global

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya, melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea (ROK) Yoon Suk-Yeol di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/09). Pertemuan tersebut di antaranya membahas penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara. Penguatan kerja sama ekonomi tersebut menunjukkan kuatnya kolaborasi antara Indonesia dan Korea yang tahun ini memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga bersama dengan Menteri Perdagangan Industri dan Energi Republik Korea Lee Chang-Yang telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Cooperation for Electric Vehicle (EV) Ecosystem. Nota Kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Kerja sama yang diatur dalam MoU dimaksud mencakup semua alat transportasi yang digerakkan oleh listrik, seperti kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV).

Melalui MoU tersebut, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur produksi, pengisian daya dan pemeliharaan EV, pelatihan dan pertukaran tenaga kerja untuk pemeliharaan, manufaktur, dan penelitian terkait ekosistem EV, serta peningkatan sistem dan kebijakan untuk perluasan mobilitas elektronik.

Baca Juga :   Peninjauan Gudang Bulog dan Peluncuran Program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah

MoU sejalan dengan pembahasan yang dilakukan oleh dua Kepala Negara untuk mendorong pengembangan industri EV, di mana kedua Kepala Negara membahas percepatan investasi perusahaan Korea dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia. Investasi tersebut termasuk proyek Grand Package konsorsium LG untuk pembangunan pabrik katoda di Batang dan sel baterai di Karawang.

Menko Airlangga menyatakan bahwa MoU yang ditandatanganinya bersama Menteri Lee Chang-Yang dapat menjadi akselerator dalam sinergi antara sektor Pemerintah dan swasta kedua negara dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik nasional.

Kemudian, kedua Presiden juga membahas sektor kerja sama lain seperti maksimalisasi implementasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), pendanaan green economy, health industry, akses pasar produk pertanian Indonesia, serta pengiriman tenaga kerja profesional Indonesia ke Korea melalui skema IK-CEPA. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga mengajak Presiden Yoon Suk-Yeol untuk terus berkolaborasi di forum regional dan global seperti ASEAN dan G20. (Red)