Andongonline.com| Buntet Pesantren, 03 Agustus 2024 – Ribuan masyarakat dan alumni Buntet Pesantren berkumpul di pemakaman sesepuh dan masyarakat Buntet Pesantren ba’da sholat ashar untuk mengikuti rangkaian acara ziarah kubro dan pembacaan tarikh Ta’sis Ma’had Buntet Pesantren dalam rangka haul Almarhumin sesepuh dan masyarakat Buntet Pesantren. Acara ini juga dihadiri oleh Komjen Polisi Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Sekretaris Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Acara dimulai dengan pembacaan tawasul yang dipimpin oleh Kiyai Hasanuddin Kiryani, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil oleh Kiyai Amiruddin Abdul Karim. Ustad Abdul Fikri kemudian memimpin pembacaan qira’ah Al-Qur’an, mengalunkan ayat-ayat suci dengan penuh khidmat.
Mbah Muqoim mengundurkan diri dari jabatan mufti karena melihat Kerajaan Cirebon atau Kanoman berpihak kepada kolonial Belanda. Bersama murid-muridnya, beliau mendirikan beberapa saung dan kobong untuk kamar para santri, di mana beliau mulai mengajarkan ilmu fiqih, tasawuf, dan lain-lain.
Pada tahun 1720, Mbah Muqoim menghadapi kesulitan mendapatkan kitab-kitab untuk mengajar, yang dihalangi oleh kolonial Belanda. Beliau akhirnya menulis sendiri kitab-kitab untuk mengajar para santri. Setelah itu dilanjutkan, perjuangan beliau oleh Kiyai Abdul Jamil, yang membangun infrastruktur untuk pondok pesantren.
Kiyai Abbas bin Abdul Jamil kemudian meneruskan perjuangan tersebut dengan mendirikan gedung Wathaniyah Ibtidaiyah, yang kini menjadi MTS Putra 1. Sistem pendidikan yang digunakan adalah sistem klasikal yang pertama kali diterapkan oleh Kiyai Hasyim Asy’ari di Jombang.
Acara berlangsung dengan lancar, penuh khidmat, dan diakhiri dengan doa untuk mengenang jasa-jasa para sesepuh Buntet Pesantren. Semoga keberkahan dan ketabahan selalu menyertai kita semua dari perjuangan beliau-beliau yang telah memberikan dedikasi untuk pesantren ini.