Tommi Terpilih sebagai Ketua KNPI Kota Depok Periode 2025–2028, Dorong Pemuda Jadi Subjek Perubahan

Andongonline | Depok — Musyawarah Daerah (Musda) X Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok resmi menetapkan Tommi sebagai Ketua KNPI Kota Depok periode 2025–2028. Ia terpilih melanjutkan estafet kepemimpinan dari Armi Mulyanto yang menjabat pada periode 2022–2025.

Dalam sambutannya, Tommi menegaskan pentingnya proses dalam perjalanan kepemudaan. “Sebagai pemuda, kita tidak boleh hanya menginginkan hasil, tetapi harus melewati tahapan-tahapan. Itulah yang harus diingat, bagaimana anak muda berproses untuk mendapatkan hasil yang optimal,” ujarnya.

Regulasi Kepemudaan dan Kolaborasi dengan Pemerintah

Tommi menekankan bahwa KNPI Depok siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam memastikan hadirnya regulasi yang konkret bagi pemuda. Menurutnya, peraturan daerah atau peraturan wali kota yang berpihak pada kepemudaan adalah urgensi utama agar harapan anak muda bisa tertuang dalam aturan yang jelas.

“Kita harus melakukan pendekatan persuasif dengan pemerintah sehingga langkah-langkah kepemudaan bisa dioptimalkan,” tambahnya.

Atasi Pengangguran Pemuda Depok

Tommi juga menyoroti masalah pengangguran di Kota Depok yang mencapai 70 ribu orang, dengan 25–30% di antaranya berasal dari kalangan muda. Ia menilai KNPI harus hadir sebagai inkubator untuk menjawab persoalan tersebut.

“Ke depan kami berencana mendirikan lembaga pelatihan kerja dan pusat ekonomi kreatif. Anak muda akan kita rekrut, latih, bina, dan distribusikan sesuai kebutuhan pasar kerja. KNPI juga akan membuka ruang bagi entrepreneurship, penelitian, hingga inkubasi bisnis agar pemuda Depok tidak hanya jadi objek, tetapi subjek pembangunan,” tegasnya.

Baca Juga :   Ansor Depok Dukung MUI Depok Perkuat Kaderisasi Ulama Muda

Konsolidasi dan Regenerasi KNPI

Tommi mengakui masih ada lima kecamatan yang belum optimal dalam proses regenerasi, yaitu Bojongsari, Limo, Cipayung, Tapos, dan satu kecamatan lain yang akan menjadi fokus konsolidasi. Ia memastikan setelah pelantikan nanti, regenerasi menjadi agenda prioritas yang tidak bisa ditawar.

Menolak Politik Transaksional

Dalam proses politik menuju Musda, Tommi menegaskan pihaknya tidak menggunakan politik uang. “Selama enam bulan terakhir kami tidak melakukan transaksi politik, tidak ada money politics. Modal kami adalah visi, gagasan, konektivitas, dan semangat emosional. Inilah momentum bagi pemuda bahwa kepemimpinan bisa diraih tanpa politik uang,” jelasnya.

Harapan ke Depan

Di akhir, Tommi menyampaikan optimismenya bahwa KNPI Kota Depok ke depan dapat menjadi wadah pemuda yang lebih progresif. “Fundamentalnya adalah mentalitas anak muda. Kita harus siap menghadapi perkembangan teknologi, sosial, maupun politik dengan menjadi subjek utama perubahan,” pungkasnya.