Tenda TPS Pancoran Mas Roboh di Terjang Hujan, Penghitungan Suara Dilanjutkan di Garasi

Tenda TPS 038 di RT 06 RW 10, Kp. Sengon, Kelurahan Pancoran Mas, roboh akibat hujan deras disertai angin kencang setelah penghitungan suara Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Kejadian yang terjadi tiba-tiba ini sempat menghebohkan, namun beruntung tidak ada korban luka. Meski kondisi cuaca sangat buruk, seluruh surat suara dan dokumen penting berhasil diamankan berkat reaksi cepat para petugas dan saksi.

Riki Syarifudin, saksi dari Paslon 02, mengungkapkan detik-detik mencekam yang dia alami saat tenda yang menampung seluruh logistik pemilu roboh. “Kami baru saja selesai menghitung suara Pilgub Jabar, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang datang begitu cepat. Tenda mulai bergoyang hebat, lalu seketika roboh. Saya dan dua orang lainnya berlari menghalangi agar tenda tidak menimpa petugas atau barang. Semua bergegas menyelamatkan berkas dan surat suara,” kata Riki dengan ekspresi cemas yang masih tergambar.

Pada saat itu, Riki dan dua saksi lainnya berjuang keras menahan tenda yang hampir jatuh menimpa mereka. “Tenda itu besar, dan jika roboh ke arah kami, bisa sangat berbahaya. Kami terus berusaha menahannya, sementara petugas lain dan beberapa saksi fokus menyelamatkan surat suara dan berkas penting lainnya,” tambahnya.

Baca Juga :   Sambangi Universitas Islam Malang (UNISMA), IAI Depok Belajar dan MoU Akseleratif Perubahan

Segera setelah itu, atas koordinasi yang sigap, seluruh logistik pemilu, termasuk surat suara Pilgub Jabar dan Pemilihan Wali Kota Depok, dipindahkan ke garasi mobil milik warga setempat. “Kami tahu ini darurat, jadi kami tidak sempat berpikir panjang. Segera kami pindahkan semua ke tempat yang aman, garasi mobil yang dekat. Itu satu-satunya tempat yang bisa menyelamatkan surat suara dari hujan dan angin,” ujar Riki, mengenang ketegangan yang terjadi saat itu.

Setelah suasana sedikit mereda, penghitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok akhirnya dilanjutkan di garasi tersebut. “Meski di dalam garasi yang sempit dan penuh dengan kendaraan, kami tetap melanjutkan penghitungan suara. Kami tidak ingin seluruh proses ini terganggu, dan semua saksi dan petugas bekerja sama untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” tambahnya.

Riki juga menceritakan betapa pentingnya komunikasi antara petugas, saksi, dan warga dalam situasi tersebut. “Kami berkoordinasi dengan sangat cepat. Semua pihak bekerja keras memastikan agar setiap surat suara tetap aman. Meskipun tidak ideal, kami tahu kami harus melanjutkan tugas kami dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya dengan rasa lega.

Penghitungan suara akhirnya selesai dilakukan menjelang magrib. Dengan hati-hati, seluruh hasil penghitungan dan logistik pemilu kemudian diantar langsung ke Kelurahan Pancoran Mas untuk diserahkan kepada PPS. “Setelah selesai menghitung, kami memastikan bahwa semuanya sudah tercatat dengan benar dan seluruh logistik diantar dengan aman. Kami tidak ingin ada yang terlewat,” kata Riki.

Baca Juga :   Talk Show Parenting: Membangun Pola Pengasuhan Cerdas untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak di Desa Kadugede

Riki menegaskan, kejadian ini memberikan pelajaran penting tentang kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dalam pemilu. “Kejadian ini sangat dramatis, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang betapa pentingnya persiapan matang. Kami tidak pernah menyangka cuaca bisa berubah begitu cepat, namun berkat kerja sama dan koordinasi yang solid, kami bisa menyelesaikan semuanya dengan baik,” tutup Riki, yang masih merasa syukur atas kelancaran meski di tengah cobaan.