Tiga Energi GP Ansor Dalam Menjawab Tantangan Masa Depan

Andongonline.com | Gerakan Pemuda (GP) Ansor, sebagai badan otonomNahdlatul Ulama, telah lama memainkan perannya dalammenjaga keutuhan bangsa, baik pada masa penjajahan, maupun pasca kemerdekaan. Masa-masa terbaik tersebut kiniharus kembali didulang oleh organisasi kepemudaan ini, dalam konteks dan permasalahan yang berbeda dari harikemarin. Inovasi dan transformasi organisasi serta akselerasidalam berbagai hal sangat dibutuhkan untuk menghadapitantangan masa depan yang semakin kompleks.

Pada momentum Konferensi Wilayah ke-VIII PW GP Ansor Lampung (7/7/2024), Ketua Umum GP Ansor, Gus Addin Jauharuddin menyampaikan sebuah gagasan menarikterkait tiga energi besar Ansor dalam menghadapi tantanganzaman. Ketiga konsep energi pergerakan tersebut adalahenergi kinetik, potensial, dan mekanik. Optimalisasi terhadaptiga energi tersebut sangat penting untuk dilakukan di berbagai tingkatan kepengurusan GP Ansor.

Energi kinetik dalam konteks GP Ansor dapatdiejewantahkan ke dalam gerakan konkret yang solutif atasisu-isu terkini. Hal ini mencakup keterlibatan langsung dalamaksi-aksi sosial, advokasi kebijakan, dan program-program pemberdayaan masyarakat. GP Ansor harus terusmengoptimalkan energi kinetiknya untuk menjadi garda terdepan dalam mengentaskan permasalahan bangsa, mulaidari segmen keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi dariberbagai tingkatan, mulai di tingkat lokal, nasional, ataubahkan internasional.

Sementara itu, energi potensial GP Ansor terletak pada potensi besar kadernya yang tersebar di seluruh Indonesia. Ribuan pemuda yang tergabung dalam organisasi inimerupakan aset berharga yang perlu dikembangkan secaraoptimal. Peningkatan kapasitas kader melalui pelatihankepemimpinan, penguatan wawasan kebangsaan, dan pengembangan keterampilan praktis menjadi kunci untukmengubah energi potensial menjadi kekuatan nyata. Dalamhal ini, kaderisasi di berbagai tingkatan kepengurusan mestidiformulasikan dengan gaya kekinian sebagai bentukperemajaan kaderisasi agar sesuai dengan kebutuhan dan kecenderungan anak muda hari ini.

Adapun energi mekanik, sebagai hasil akumulatif darienergi kinetik dan potensial yang merefleksikan efektivitastotal GP Ansor dalam mencapai tujuannya. Organisasi iniperlu memastikan bahwa ada keseimbangan dan sinergi antaraaksi nyata (energi kinetik) dan pengembangan potensi kader(energi potensial). Strategi yang tepat dalam mengelola keduaenergi ini akan menghasilkan dampak maksimal dalam upayaGP Ansor menjawab tantangan masa depan.

Dalam praktiknya, GP Ansor dapat menerapkan konsepini melalui beberapa langkah konkret. Pertama, memperkuatjaringan dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untukmeningkatkan efektivitas aksi-aksi sosial. Kedua, mengembangkan program-program inovatif yang memadukanpengembangan kapasitas kader dengan keterlibatan langsungdalam isu-isu aktual. Ketiga, memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperluas jangkauan dan pengaruhorganisasi di berbagai tingkatan masyarakat.

Tantangan masa depan yang dihadapi GP Ansor hari initidaklah ringan. Isu-isu seperti radikalisme, kesenjangandigital, dan perubahan iklim membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan adaptif. Dengan menerapkan konsep tigaenergi pergerakan, GP Ansor dapat memposisikan dirinyasebagai organisasi yang relevan, responsif, solutif dan berpengaruh dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan GP Ansoruntuk terus bergerak dinamis (energi kinetik), mengoptimalkan potensi kadernya (energi potensial), dan mensinergikan keduanya menjadi kekuatan yang efektif(energi mekanik). Dengan pendekatan ini, GP Ansor tidakhanya akan mampu menjawab tantangan masa depan, tetapijuga berperan aktif dalam membentuk masa depan tersebutsesuai dengan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya. Semogagagasan yang progresif ini tidak hanya seksi dalam tataranwacana, tetapi juga manis untuk dirasakan dalam tataranrealita agar Ansor kembali mendulang masa-masa terbaiknya.

Muhammad Awaluddin Al Ayyubi S.Hum

Baca Juga :   Fakultas Syariah IAI Depok Jalin Kerja Sama dengan FSH UIN Jakarta